Friday, January 21, 2022

Saat terjadi Syok Anafilaktik, siapa yang salah?

Penulis : dr. Amrizal Muchtar


Saat ini, klinik sunat sudah ada di mana-mana. Ada klinik sunat di Makassar, di Jakarta, di Surabaya, di Kendari, dan di banyak tempat. Standar operasinya hampir semua sama dengan menggunakan obat anestesi seperti lidokain, dan obat pasca sunat seperti antibiotik dan antinyeri.


Penggunaan obat tersebut beresiko menimbulkan beberapa efek samping salah satunya alergi. Umumnya alergi obat tidak berbahaya kecuali satu, yaitu syok anafilaktik.

Ini adalah reaksi alergi  serius yang kejadiannya  cepat dan dapat menyebabkan kematian karena sering melibatkan gangguan pernapasan dan peredaran darah.


Memang anafilaksis  paling sering disebabkan oleh makanan, sengatan lebah, lateks dan beberapa zat lain. Tapi dalam hal ini kita fokus pada obat, baik obat suntikan maupun obat oral. Contoh obat yang paling sering menyebabkan reaksi anafilaksis adalah antibiotik (misalnya penisilin, dan golongan sulfonamida), NSAID (misalnya asam mefenamat, dan ibuprofen), aspirin, protamin, dan obat anestesi (misal : lidokain).


Ketika terjadi reaksi anafilaktik, apakah tenaga medisnya yang harus disalahkan?


Ternyata tidak selalu. Tenaga medis bisa salah ketika lupa menanyakan riwayat alergi pada pasien. Atau  bisa juga kalau pasien sudah mengatakan riwayat alerginya yang berat, dan tenaga medisnya kurang perhatian atau sengaja memberikan obat tersebut ke pasiennya.


Keluarga atau pasien juga bisa salah ketika dia tidak menyatakan riwayat alerginya yang berat ke pasiennya dikarenakan lupa atau alasan lain. 


Selain dari itu, tidak ada yang bisa disalahkan. Menurut data tahun 1997, dari laporan 5 tahunan anafilaktik pada anak, didapatkan bahwa 69 % kasus anak yang pernah mengalami reaksi anafilaksi tidak memiliki riwayat alergi terhadap agen penyebab. Artinya belum diketahui bahwa anak tersebut punya alergi terhadap suatu obat tertentu.


Yang paling penting sebenarnya adalah penatalaksanaan segera pada pasien syok anafilaktik. Epinefrin atau adrenalin adalah satu obat yang harus tersedia di suatu pusat pelayanan kesehatan baik klinik sunat tempat praktek dokter pribadi, maupun yang puskesmas. Berikut adalah tata laksana yang bisa   dilakukan menurut artikel dari Zakiudin Munasir pada buku Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak LXI





 


No comments:

Menghapal tanpa tahu artinya tak termasuk mempelajari Alquran

Menghafal Tanpa Tahu Artinya, Tak Termasuk Mempelajari Al-Qur’an!  ibtimes.id/menghafal-tanpa-tahu-artinya-tak-termasuk-mempelajari-al-quran...