Apa yang anda lakukan dengan penghasilan anda perbulan setelah dipotong biaya kebutuhan sehari-hari? Sebagian besar mungkin anda akan berkata akan menyimpan alias menabungnya. Atau mungkin ada juga yang mengatakan akan dipakai bersenang-senang atau membeli barang-barang yang diinginkan. But it’s okay. Selama masih ada yang sisa untuk ditabung. Tapi kalau habis semua… it’s really not okay.
Menabung itu sangat penting bagi semua orang. Kalau anda mencita-citakan sesuatu di masa depan, misalnya ingin memiliki rumah, ingin naik haji, ingin jalan-jalan keluar negeri, ingin menyekolahkan anak sampai perguruan tinggi, maka anda mutlak harus menabung. Kita semua tentu punya keinginan kan yang belum tercapai?
Pemerintah ternyata telah berhasil mengkampanyekan gerakan menabung di bank sejak dahulu. Sebagian besar orang yang melek informasi dan berpendidikan akan mengarahkan uangnya untuk ditabung di bank. Jarang yang mau lagi menyimpan uangnya di kolong tempat tidur, di brankas, atau di dalam lemari. Kalau ada uang cash yang cukup banyak, maka sebagian besar akan dimasukkan di bank. Ya, aman dan praktis adalah alasannya.
Tapi tahukah anda bahwa menyimpan uang di bank ternyata justru mengurangi nilai mata uang kita? Sebenarnya kurang tepat juga sih istilah ini. Bukan Cuma menyimpan di bank saja. Menyimpan di rumah atau di manapun, selama itu masih dalam status menyimpan, otomatis nilainya akan berkurang.
Inflasilah penyebabnya. Inflasi adalah peristiwa kenaikan harga barang-barang setiap tahunnya. Sewaktu saya masih kecil, harga permen itu 3 biji dihargai 25 rupiah. Sekarang, setelah 25 tahun berselang, permen yang sama bisa seharga 100-150 sebijinya. Jadi dalam 25 tahun, naik 1500 persen.
Nah demikian akan berlangsung seterusnya. Sekarang harga beras anggaplah 5000 rupiah/kg. Bisa dipastikan beberapa tahun mendatang akan naik harganya. Bisa 10.000, 20.000 dan diatas itu. Nah, kalau anda Cuma menyimpan saja uang anda, masuk akalkan kalau dikatakan nilai uang anda itu akan menurun.
Jadi diam saja bukanlah langkah yang tepat untuk menghadapi situasi ini. Uang yang anda punya harus anda kembangkan. Harus anda investasikan supaya bisa berkembang melebihi tingkat inflasi yang ada.
Bukankah bank memberikan bunga (untuk bank konvensional) atau bagi hasil (untuk bank syariah) kepada nasabahnya sehingga itu sama sajakan dengan berinvestasi? Yah, ada benarnya juga tapi kurang tepat. Bank hanya akan memberikan bunga/bagi hasil sekitar 6-8 persen setahun. Anda tahu angka inflasi berapa? Di Indonesia rata-rata angkat inflasi 10-12 persen setahun. Itu berarti jika anda hanya mengendapkan uang di bank, tetap saja nilai uang anda akan berkurang sekitar 4-6 persen setahun. Rugi kan tentunya.
Nah, solusinya carilah tempat berinvestasi yang returnnya melebihi inflasi. Ada beberapa pilihan sebenarnya. Membuat usaha sendiri, investasi tanah, investasi emas, investasi reksa dana, main saham, dan banyak lagi yang lain.
Yang akan saya bahas di sini adalah investasi emas yang saya sendiri juga baru lakukan. Saya juga tertarik investasi ini setelah browse lama di internet. Ya, begitulah. Setelah membaca-baca banyak tulisan tentang investasi emas, saya jadi semakin sadar berinvestasi. Mudah-mudahan anda juga, setelah membaca tulisan ini.
Tulisan yang bagus tentang investasi emas bisa anda baca di blog NofieIman. Emas adalah salah satu investasi yang bagus karena nilainya dibanding mata uang selalu naik setiap tahunnya. Harga emas sepuluh tahun lalu sekitar 300 dolar per oz. Sekarang harganya sekitar 800-900 dolar per oz.
Saya ingat, sekitar 4 tahun lalu, saya menjual emas ke toko emas kenalan di Pasar Butung, Makassar. Saat itu Cuma dihargai 75.ooo rupiah se gramnya. Baru-baru ini harga emas sudah sekitar 270-300 ribu rupiah se gram. Lihat tuh. Betapa tinggi kenaikan harganya.
Sebenarnya ada yang bilang kurang tepat kalau dikatakan emas itu investasi yang memberikan return yang cukup tinggi. Emas Cuma merupakan investasi anti inflasi. Jadi emas itu akan stabil harganya sepanjang masa. Emas selalu naik melebihi inflasi. Jika inflasi yang terjadi 10 persen, maka emas akan naik 15-20 persen.
Harga dalam mata uang dikatakan naik karena sebenarnya nilai mata uang itu sendiri yang turun terhadap emas. Pada zaman Rasullullah Nabi Muhammad, SAW, dulu satu kambing berharga satu dinar emas. Sekarang pun nilai itu masih sama. Satu dinar emas masih bisa membeli satu ekor kambing.
Investasi emas itu menarik kalau direncanakan untuk jangka panjang, di atas lima tahun. Karena dalam sejarahnya, kenaikan nilai emas sudah cukup tinggi setelah lima tahun. Tapi anda akan rugi kalau berniat investasi emas dalam jangka waktu singkat. Anggaplah sekarang nilai beli dan jual emas masing-masing 240 ribu dan 270 ribu rupiah per gram. Nilai jual maksudnya adalah harga yang anda keluarkan untuk membeli emas. Jika anda ingin menjual emas anda,maka anda dikenakan nilai beli. Jadi anda membeli emas sepuluh gram seharga 2,7 juta rupiah. Karena anda ada keperluan mendadak maka anda kemudian menjualnya sekitar 2 bulan setelah anda beli. Maka anda kemungkinan besar akan rugi karena harga emas tidak akan beranjak naik hanya dalam tempo singkat. Kemungkinan nilainya 2,4 juta saja tetap. Itu berarti anda rugi sekitar 300 ribu rupiah.
Kalau tujuan anda Cuma buat berinvestasi, saya sarankan anda untuk membeli emas batangan keluaran ANTAM. Mungkin anda sudah tahu kalau ada beberapa bentuk emas yang ada di Indonesia. Emas perhiasan, emas Dinar, dan emas batangan. Di antara 3 jenis ini, Cuma emas batangan saja yang tidak dikenakan pajak oleh pemerintah. Emas perhiasan dan emas dinar dikenakan PPN sebesar 10 %. Jadi kenanya lebih mahal. Kalau anda mau memiliki emas 10 gram misalnya harganya Cuma 2,7 juta rupiah. Maka untuk memiliki emas perhiasan maka anda harus mengeluarkan biaya ekstra sebesar 10 persen ditambah ongkos pembuatannya. Belum lagi kalau dijual kembali. Emas anda hanya akan dihargai nilai emasnya saja. Nilai PPN dan ongkos pembuatannya tidak akan tergantikan. Jadi otomatis anda akan rugi banyak kan?
Sekitar 2 bulan lalu, saya sempat beli emas batangan 10 gram untuk pertama kalinya. Memang agak parno sih saat belinya. Takut banget kena tipu. Tapi alhamdulillah tidak. Nanti saya ceritakan di postingan berikutnya.
Kelebihan investasi emas adalah anda bisa membelinya dalam jumlah yang anda inginkan dan sesuai dengan kantong anda. Tersedia potongan 1; 2,5; 5; 10; 25; 50, 100, 500, dan 1000 gram.
Adapun kekurangannya adalah pada penyimpanan. Emas itu susah disimpan terutama kalau jumlahnya banyak, dan ada resiko bisa dicuri. Tapi itu semua bisa dicegah kok, tergantung anda sendiri kan.
Ya, emas memang Cuma salah satu cara buat investasi. Biarpun hasilnya tidak banyak-banyak amat, tapi yang jelas dari pada uang anda dicuri sedikit demi sedikit oleh inflasi, mendingan investasi kan?
Amrizal Muchtar
www.blogdokter.co.nr
Sangatta, 10 November 08
Glucose Monitor
2 comments:
setuju sekali, kita memang harus mencari investasi dengan return yang lebih tinggi dari inflasi, investasi emas adalah salah satunya.
Enaknya investasi dimana Pak?
Post a Comment