Beberapa hari yang lalu Ferrariku rusak. Aku jadi nggak bisa online deh selama berhari-hari. Sungguh hidup yang sepi tanpa laptop dan tanpa internet. Serasa makanan tanpa garam.
Ferrari ini aku beli sekitar bulan Oktober tahun 2007. Saat itu aku lagi di Makassar. Iseng-iseng aku tanya sama my brother, apakah dia punya teman yang ingin jual laptopnya. Eh, ternyata ada. Ada yang mau jual laptop Compaq. Setelah ditawar-tawar, akhirnya terjadi deal senilai 2,5 juta rupiah untuk Compaq Pentium M.
Beberapa hari kemudian, Ullah, si pemilik laptop datang membawa Compaqnya. Lumayan juga, pikirku. Gak ada kerusakan apa-apa. Katanya sih umur laptopnya baru 2 tahun. Dulu harganya 6 jutaan. Aku lihat prosesornya pentium M, memori 256 mb, Hardisk 40 gb., tanpa Wifi, dan baterai rusak. Ya, walaupun nggak canggih-canggih amat, tapi aku antusias sekali karena ini adalah laptop pertama yang akan aku punya dengan uang sendiri.
Satu hari berselang, laptop itu sudah menjadi milikku setelah membayar 1,5 juta rupiah. Perjanjiannya 2 bulan berselang aku harus lunasin. Senang banget punya laptop sendiri. Mimpi lama jadi kenyataan.
Sekarang, laptop ini hampir setahun aku miliki. Aku kasih dia nama Ferrari karena ada stiker Ferrari di covernya. Ferrari ini sungguh membawa manfaat besar bagiku. Apa yang aku dapat dari Ferrari ini sudah jauh lebih besar dari nilai yang aku keluarkan buat membelinya.
Minggu lalu, Ferrariku mati. Bermula dari saat aku uninstall program-program yang nggak terlalu sering aku pakai. Setelah aku restart, kok laptopnya jadi nggak bisa masuk ke windows. Aku lumayan stress juga. Beberapa kali aku coba install windows sendiri, gak bisa-bisa.
Akhirnya aku bawa ke unikom computer, salah satu toko komputer yang ada di sangatta. Awalnya sih katanya Cuma windowsnya aja yang rusak. Ya, syukurlah, pikirku. Kan gak perlu ganti-ganti apapun. Aku dikenakan biaya seratus ribu buat install ulang.
Besoknya barangnya sudah jadi. Pihak unikom mengatakan bahwa hardisknya bagus saja, tapi memorinya agak rusak. Jadi sarannya, jangan buka program terlalu banyak.
Sampai dirumah aku tes Ferrari. Pertama nyala bagus. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba Ferrari jadi hang. Dan timbul layar biru. Wah wah wah,,, kok bisa gini. Aku restart lagi, eh malah gak bisa masuk windows. Aku memutuskan akan mencari memori baru dengan spesifikasi yang lebih tinggi. Setelah cari sana-sini, bahkan hampir pesan dari internet, aku mendapatkan memori DDR 512 MB yang cukup murah di Anugerah Komputer. Harganya 350 ribu rupiah.
Aku lega sesaat setelah dilakukan pergantian memori ternyata Ferrari jadi bagus lagi. Kecepatannya lebih tinggi setelah diganti dengan memori 2 kali lipat.
Sampai dirumah, aku nyalakan lagi. Aku pakai browsing dengan wireless PCMCIA yang aku beli di toko yang sama. Harganya 330 ribu. Awalnya sih bagus, kencang. Tapi setelah beberapa lama, dia layar biru lagi. Pas direstart, gak mau masuk-masuk. Aku menghela napas panjang. Gimana nih? Aku putusin, aku akan ke Anugerah lagi buat komplain kalau lagi ada waktu.
Malamnya aku tes-tes lagi. Ferrariku masuk lagi ke sistem dimana aku diminta memilih apakah harus masuk ke safe mode, ke windows normal atau ke windows yang terakhir masih bisa dipakai.
Iseng aku coba ke pilihan terakhir. Yes. Ternyata bisa masuk. Alhamdulillah. Sampai sekarang aku pakaipun, Ferrari ini sudah jadi bagus. Aku tidak jadi ke Anugerah. Ya, mudah-mudahan tidak akan ke sana lagi buat selamanya
Ferrariku oh Ferrariku... jangan rusak lagi dong. I love you!
dr. Amrizal M.
Sangatta, 27 Agustus 2008
Partner Link :
Glucose Monitor
Ferrari ini aku beli sekitar bulan Oktober tahun 2007. Saat itu aku lagi di Makassar. Iseng-iseng aku tanya sama my brother, apakah dia punya teman yang ingin jual laptopnya. Eh, ternyata ada. Ada yang mau jual laptop Compaq. Setelah ditawar-tawar, akhirnya terjadi deal senilai 2,5 juta rupiah untuk Compaq Pentium M.
Beberapa hari kemudian, Ullah, si pemilik laptop datang membawa Compaqnya. Lumayan juga, pikirku. Gak ada kerusakan apa-apa. Katanya sih umur laptopnya baru 2 tahun. Dulu harganya 6 jutaan. Aku lihat prosesornya pentium M, memori 256 mb, Hardisk 40 gb., tanpa Wifi, dan baterai rusak. Ya, walaupun nggak canggih-canggih amat, tapi aku antusias sekali karena ini adalah laptop pertama yang akan aku punya dengan uang sendiri.
Satu hari berselang, laptop itu sudah menjadi milikku setelah membayar 1,5 juta rupiah. Perjanjiannya 2 bulan berselang aku harus lunasin. Senang banget punya laptop sendiri. Mimpi lama jadi kenyataan.
Sekarang, laptop ini hampir setahun aku miliki. Aku kasih dia nama Ferrari karena ada stiker Ferrari di covernya. Ferrari ini sungguh membawa manfaat besar bagiku. Apa yang aku dapat dari Ferrari ini sudah jauh lebih besar dari nilai yang aku keluarkan buat membelinya.
Minggu lalu, Ferrariku mati. Bermula dari saat aku uninstall program-program yang nggak terlalu sering aku pakai. Setelah aku restart, kok laptopnya jadi nggak bisa masuk ke windows. Aku lumayan stress juga. Beberapa kali aku coba install windows sendiri, gak bisa-bisa.
Akhirnya aku bawa ke unikom computer, salah satu toko komputer yang ada di sangatta. Awalnya sih katanya Cuma windowsnya aja yang rusak. Ya, syukurlah, pikirku. Kan gak perlu ganti-ganti apapun. Aku dikenakan biaya seratus ribu buat install ulang.
Besoknya barangnya sudah jadi. Pihak unikom mengatakan bahwa hardisknya bagus saja, tapi memorinya agak rusak. Jadi sarannya, jangan buka program terlalu banyak.
Sampai dirumah aku tes Ferrari. Pertama nyala bagus. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba Ferrari jadi hang. Dan timbul layar biru. Wah wah wah,,, kok bisa gini. Aku restart lagi, eh malah gak bisa masuk windows. Aku memutuskan akan mencari memori baru dengan spesifikasi yang lebih tinggi. Setelah cari sana-sini, bahkan hampir pesan dari internet, aku mendapatkan memori DDR 512 MB yang cukup murah di Anugerah Komputer. Harganya 350 ribu rupiah.
Aku lega sesaat setelah dilakukan pergantian memori ternyata Ferrari jadi bagus lagi. Kecepatannya lebih tinggi setelah diganti dengan memori 2 kali lipat.
Sampai dirumah, aku nyalakan lagi. Aku pakai browsing dengan wireless PCMCIA yang aku beli di toko yang sama. Harganya 330 ribu. Awalnya sih bagus, kencang. Tapi setelah beberapa lama, dia layar biru lagi. Pas direstart, gak mau masuk-masuk. Aku menghela napas panjang. Gimana nih? Aku putusin, aku akan ke Anugerah lagi buat komplain kalau lagi ada waktu.
Malamnya aku tes-tes lagi. Ferrariku masuk lagi ke sistem dimana aku diminta memilih apakah harus masuk ke safe mode, ke windows normal atau ke windows yang terakhir masih bisa dipakai.
Iseng aku coba ke pilihan terakhir. Yes. Ternyata bisa masuk. Alhamdulillah. Sampai sekarang aku pakaipun, Ferrari ini sudah jadi bagus. Aku tidak jadi ke Anugerah. Ya, mudah-mudahan tidak akan ke sana lagi buat selamanya
Ferrariku oh Ferrariku... jangan rusak lagi dong. I love you!
dr. Amrizal M.
Sangatta, 27 Agustus 2008
Partner Link :
Glucose Monitor
3 comments:
Baca judulnya tak pikir mobil beneran dok..hehe..Dari dolo aku pengin beli laptop tapi gak pernah kesampaian..Minta saran dok..Laptop baru yg harganya 4 jutaan yg paling bagus merknya apaan ya?
waduhh waduh mungkin minta ganti driver tuh ferrarinya pak. Gimana kalo dikirim ke sini aja :D dijamin sebaik Schumi dehhh. halahhh
laptop seken emang rada riwil pak..but setelah setahun jalan baru rewel yaaa dah lumayan sih heheheh.seppp mudah2an gak ngadat lagi
Yah...kirain Ferarinya Acer. :)
Post a Comment