Friday, August 31, 2007

Kapan Balik Ke Jakarta Lagi

Kapan Balik Ke Jakarta Lagi?
Sepuluh menit lagi waktu memukul angka sepuluh malam. Terhitung dari tanggal 16 Agustus lalu, aku telah dua minggu pas berada di Makasar, tanah kelahiran. Sebelumnya aku tinggal di daerah Jabotabek selama beberapa bulan.
Teringat kembali di saat hari keberangkatan. Aku beberapa kali ditanya sama kerabat, "Berapa lama kamu di Makassar? Kapan balik lagi ke Jakarta?" Dengan tenang tapi berlatar bimbang, aku jawab "Paling lama dua minggu aku balik."
Sekarang adalah hari itu. Dimana aku bilang akan balik ke Jakarta. Perasaanku sekarang mengatakan, aku belum siap balik ke sana. Tempat dimana aku bisa bekerja untuk mendapatkan uang. Untuk membiayai diri sendiri dan membantu orang tua.u Aku masih belum siap. Walau di sini aku jadi dokter pengangguran. Tidak mendapatkan penghasilan dan justru tabungan yang terus tergerus. Aku masih belum siap meninggalkan zona nyamanku disini.
Dua minggu lagi bulan ramadhan akan tiba. Rasanya berat kalau harus berpuasa di perantauan. Aku belum memutuskan apakah akan tetap tinggal sampai habis puasa atau berangkat. Alangkah susahnya mengambil keputusan untuk diri sendiri sekarang ini.
AMRIZAL, Makassar, 30 Agustus 2007 

Partner Link :

Diabetic Diet is Important to Control Your Blood Sugar


1 comment:

gerry said...

kalo saya liat justru dari sudut pandang lain.

Berarti advertising di Indonesia sangat flexibel, beda dengan di Barat sana dimana loyalitas bintang iklan dipegang teguh. Tapi tujuan sebenar dari produk di Barat untuk menghambat laju image produk saingan. Nah...kalo di Indonesia sepertinya para produsen tidak terlalu ambil pusing dengan semua itu. Cukup sehat lah.

Soal semua dibilang no.1 hehe kita konsumen juga udah sama-sama ngertik kan mas...boooong smua itu, ga ada yang bener.

Salam kenal mas...

blog @ http://lazymode.com

blog saya tulis diatas, karna kebetulan blog mas ga bisa dikomen kalo ga pake google account.

Menghapal tanpa tahu artinya tak termasuk mempelajari Alquran

Menghafal Tanpa Tahu Artinya, Tak Termasuk Mempelajari Al-Qur’an!  ibtimes.id/menghafal-tanpa-tahu-artinya-tak-termasuk-mempelajari-al-quran...