Tuesday, July 24, 2007

Menulis dan Waktu Kosong

Menulis dan Waktu Kosong
Masa sekarang adalah masa keemasan bagi profesi penulis. Lahan kerja bagi penulis tersebar dimana-mana. Ratusan media cetak menunggu mereka tiap hari untuk mengisi kolom-kolom yang disediakan. Para penerbit buku juga siap mencetak buku-buku para penulis. Jadi terserah dari para penulis sendirilah apakah mau mengambil kesempatan itu atau tidak.
Semua orang bisa melakukan pekerjaan ini, baik karyawan, pengusaha, dokter, pengacara dan lain-lain. Yang seperti ini menjadikan penulis sebagai profesi sampingan. Namun tidak sedikit pula yang menjadikan penulis sebagai profesi utama.
Walaupun semua orang bisa menulis, bukan berarti pekerjaan penulis itu ringan. Tidak jarang, para penulis menemui jalan buntu alias gagal dalam menghasilkan karya. Ada yang gagal dalam menemukan ide-ide menarik, ada pula yang sudah mendapat ide tapi menemui kesulitan dalam menuangkannya menjadi sebuah karya.
Untuk menjadi penulis profesional, sangatlah berkaitan dengan sikap terhadap aktivitas menulis itu sendiri. Kalau disikapi serius, maka seseorang bisa lebih mudah dan lebih cepat dalam menghasilkan karya besar. Orang yang serius akan menganggap menulis sebagai hal yang sangat penting. Sama pentingnya dengan aktivitas mandi, makan, dan aktivitas rutin lain. Dia tidak akan membiarkan "mood" mengendalikan aktivitas menulisnya. Justru dirinya sendirilah yang mengendalikan mood itu.
Salah satu bentuknya adalah mendisiplinkan diri menulis tiap hari. Jadi dia menyediakan waktu setiap hari, walau lima menit sekalipun untuk menulis. Bagaimana kalau lagi tidak memiliki ide tentang apa yang akan ditulis? Sebenarnya hal ini mustahil. Pasti akan selalu ada sesuatu untuk ditulis. Karena sebenarnya seluruh penulis hanya menulis apa yang dia ketahui. J. K. Rowling, penulis buku fenomenal Harry Potter pernah mengatakan bahwa dia hanya menulis apa yang dia ketahui.
Jadi mustahil tidak ada satu halpun yang anda ketahui. Pasti anda mengetahui beberapa hal. Kalaupun anda hanya mengetahui sedikit hal mengenai suatu topik tertentu anda pasti bisa menjadikan diri anda tahu dengan mempelajarinya. Sederhana kan?
Kuncinya adalah anda mau menyediakan waktu untuk aktivitas yang satu ini. Luangkanlah setidaknya satu sampai dua jam sehari untuk berfokus pada kegiatan menulis. Jangan mengerjakan apapun selain menulis. Kalau memang saat itu anda mengatakan "tidak bisa" menulis, anda bisa menuliskan kata tidak bisa menulis itu menjadi tulisan seperti di bawah ini.
Saya mau sekali menulis saat ini. Saya sudah menyempatkan waktu saat ini untuk menulis. Tapi saya mengalami kebuntuan. Saya tidak tahu apa yang mau saya tulis.
Kalimat seperti di atas sebenarnya juga sudah termasuk tulisan walaupun hanya soal sepele. Dengan mendisiplikan diri untuk menulis tiap hari, niscaya suatu saat otak anda akan mempercikkan suatu ide brilian yang mungkin menjadi cikal bakal karya besar anda.
Jadi ayo luangkan waktu menulis tiap hari!
Amrizal, Cilegon 23 Juli 2007

Partner Link:
Learning Diabetes type 2

No comments:

Menghapal tanpa tahu artinya tak termasuk mempelajari Alquran

Menghafal Tanpa Tahu Artinya, Tak Termasuk Mempelajari Al-Qur’an!  ibtimes.id/menghafal-tanpa-tahu-artinya-tak-termasuk-mempelajari-al-quran...